Teknologi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan
Tahun 2014 adalah tahun dimana
sedang terjadi perkembangan teknologi besar-besaran di segala bidang kehidupan.
Ini terjadi secara global, seluruh dunia merasakan dampak dari teknologi.
Teknologi banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari manusia.
Mulai dari pagi hingga menjelang tidur, masyarakat sangat familiar sekali
dengan teknologi. Hadirnya teknologi di tengah-tengah masyarakat, tujuan
utamanya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namun, apakah benar,
teknologi seutuhnya memberikan kemudahan bagi penggunanya?
Sektor kesehatan saat ini juga
mendapatkan perhatian dari hadirnya teknologi di dunia. Dalam dunia kesehatan, khususnya kebidanan
dan kedokteran, peralatan medis sudah mulai canggih, mesin-mesin yang dulunya
hanya sederhana, sekarang sudah lebih rumit, dan lebih mutakhir. Mesin-mesin
teknologi saat ini dikembangkan untuk dapat memberikan kemudahan, serta
mendeteksi hal-hal yang lebih rumit dan detail. Terbukti banyak penemuan-penemuan
penyakit baru karena kecanggihan teknologi. Kemudian, tidak sedikit teknologi
dapat memberikan solusi untuk menangani kesulitan dalam menyelamatkan banyak
nyawa. Hal ini menyebabkan tidak mengherankan bahwa dokter dan rumah sakit
menggunakan lebih banyak teknologi pada wanita hamil dan melahirkan.
A. Definisi
Midwife is a person who,
having been regularly admitted to a midwifery educational program, duly
recognized in the country in which it is located, has successfully completed
the prescribed course of studies in midwifery and has acquired the requisite
qualification to be registered and/or legally licensed to practise midwifery.
(Bidan adalah seseorang
yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah
lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar
(register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
bidan).
Recognized worldwide as
being the person who is alongside and supporting women giving birth, has a key
role in promoting the health and well-being of childbearing women and their
families before conception, antenatally and postnatally, including family
planning.
B. Filosofi Bidan
Dalam menjalankan
perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
1.
Keyakinan tentang kehamilan dan
Persalinan. Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan
penyakit.
2.
Keyakinan tentang perempuan.
Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan
masing-masing. Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap
asuhan yang diterimanya.
3.
Keyakinan fungsi Profesi dan
manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu
dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila
timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang
efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan janin/bayinya.
4.
Keyakinan tentang pemberdayaan
perempuan dan membuat keputusan. Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil
keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi,
dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.
5.
Keyakinan tentang tujuan
Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada :
pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara
yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan
berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak
otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
6.
Keyakinan tentang kolaborasi
dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai
partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai salah satu
kesatuan fisik, psikis, emosional,sosial, budaya, spiritual serta pengalaman
reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi
dengan tim kesehatan lainnya.
7.
Sebagai Profesi bidan mempunyai
pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai
keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah mahluk
bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan
jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
8.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap
individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai
dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan
nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan disegala
aspek pemeliharaan kesehatan.
9.
Setiap individu berhak untuk
dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil,
melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
10.
Pengalaman melahirkan anak
merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak
menginjak masa-masa remaja.
11.
Keluarga-keluarga yang berada
di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia
terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena
adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat
dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
C. Penilaian Tekhnologi
Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan
Kita hidup di era teknologi . Sejak kita
berhasil pergi ke bulan ,kita percaya bahwa teknologi dapat melakukan segalanya
untuk menyelesaikan semua masalah kita . Jadi tidak mengherankan bahwa dokter
dan rumah sakit menggunakan lebih banyak teknologi pada wanita hamil dan
melahirkan. Apakah itu memecahkan semua masalah yang bisa timbul saat
melahirkan? Hampir tidak . Apakah meningkatnya penggunaan teknologi baru selama
kehamilan dan kelahiran mengakibatkan mordibitas dan mortilitas bayi menurun?
Di Amerika Serikat, dalam 30 tahun terakhir,belum ada penurunan jumlah bayi
dengan cerebral palsy. Pembunuh terbesar dari bayi yang baru lahir adalah berat
bayi lahir terlalu rendah, tetapi jumlah bayi yang lahir dengan berat bayi
lahir rendah tidak menurun selama 20 tahun terakhir . Jumlah bayi yang
meninggal saat masih dalam kandungan tidak menurun dalam lebih dari satu dekade.
Sementara 10 tahun terakhir terlihat sedikit penurunan jumlah bayi yang
meninggal selama minggu pertama kelahiran, data ilmiah menunjukkan peningkatan
jumlah bayi yang bertahan hidup minggu pertama namun mengalami kerusakan otak
permanen .
Apakahpeningkatan penggunaan teknologi dapat
lebih banyak menyelamatkan nyawa wanita dalam kehamilan dan persalinan? Di
Amerika Serikat data ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada penurunan angka
kematian ibu dalam persalinan selama 10 tahun terakhir. Bahkan , data terakhir
menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah perempuan yang meninggal
selama kehamilan dan kelahiran di Amerika Serikat. Jadi peningkatan penggunaan
teknologi dalam proses persalinan tidak hanya menyelamatkan banyak nyawa
perempuan tetapi juga membunuh banyak perempuan . Kemungkinan ini memiliki
penjelasan ilmiah yang masuk akal : operasi caesar dan anestesi epidural telah banyak
digunakan di negara ini dan kita tahu bahwa operasi caesar dan blok epidural
dapat mengakibatkan kematian.Seksio sesarea dapat menyelamatkan nyawa ibu atau
bayinya, namun dapat juga membunuh ibu atau bayinya karena setiap prosedur atau
teknologi yang digunakan selama kehamilan dan kelahiran beresiko , baik untuk
ibu dan bayi .
Kita seharusnya tidak terkejut dengan track record yang buruk dari penggunaan
teknologi tinggi dalam proses kelahiran. Selama puluhan tahun di pertengahan
abad ke-20 jumlah kematian bayi selama proses kehamilan dan persalinan
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan bukan karena kemajuan medis, tetapi karena
kemajuan sosial seperti berkurangnya tingkat kemiskinan, nutrisi dan perumahan yang lebih baik . Yang paling
penting , penurunan angka kematian adalah karena keluarga berencana , sehingga
lebih sedikit perempuan yang mengalami kehamilan dan kelahiran . Perawatan
medis juga bertanggung jawab dalam penurunan angka kematian, bukan karena
intervensi teknologi tinggi tetapi karena kemajuan medis dasar, seperti
penemuan antibiotik dan kemampuan untuk memberikan transfusi darah yang aman .
Tidak pernah ada bukti ilmiah bahwa intervensi teknologi tinggi seperti
penggunaan rutin pemantauan janin elektronik selama persalinan mengurangi angka
kematian bayi .
Apa ini berarti bahwa menempatkan diri di
tangan seorang dokter berteknologi tinggi dan rumah sakit berteknologi tinggi
tidak menjamin kelahiran paling aman? Kita harus bertanggung jawab untuk
kelahiran, termasuk keputusan untuk memilih teknologi yang digunakan pada ibu
dan bayi. Ingat , teknologi tidak baik atau buruk dan bagaimana teknologi
digunakan bisa baik atau buruk . Pesawat terbang dapat digunakan untuk membawa kita
mengunjungi keluarga atau dapat digunakan untuk menjatuhkan bom pada perempuan
dan anak-anak. Bagaimana teknologi digunakan selama kehamilan dan kelahiran
sangat penting karena dapat membantu ibu dan bayi atau sebaliknya dapat membahayakan
ibu dan bayi.
Antara 50% – 80% kelahiran di banyak rumah
sakit Amerika melibatkan satu atau lebih prosedur bedah, bukti lebih lanjut
bahwa dokter kandungan telah merubah kelahiran menjadi acara bedah. Prosedur
tersebut meliputi obat-obatan untuk memulai atau mempercepat persalinan,
episiotomy, forceps, vacuum extractor dan operasi caesar. Pada kenyataannya,
prosedur bedah ini diperlukan hanya 20% dari semua kelahiran. Dan karena semua
prosedur bedah membawa risiko, tingginya frekuensi penggunaan prosedur bedah
tidak perlu dalam persalinan oleh dokter dapat meningkatkan moerdibitas dan
mortilitas dalam proses kelahiran daripada proses persalinan yang dilakukan
oleh bidan. Sejumlah besar laporan penelitian mendokumentasikan bahwa bidan
menggunakan intervensi bedah jauh lebih sedikit daripada dokter.
Di Indonesia angka kejadian SC sekitar 30%
di tahun 2002. Di RSCM Jakarta, sebagai rumah sakit pusat rujukan mempunyai
angka kejadian rata-rata 41,2 % dengan 18 % diantaranya adalah kasus seksio
sesarea elektif. WHO menetapkan standar rata-rata sectio caesarea di sebuah
Negara adalah sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit
pemerintah kira – kira 11 % sementara Rumah Sakit swasta bisa leih dari 30%
(Gibbson L. etall, 2010). Menurut WHO peningkatan persalinan dengan section
caesarea di seluruh Negara selama tahun 2007 – 2008 yaitu 110.000 per kelahiran
di seluruh Asia. Di Indonesia angka kejadian section caesarea mengalami
peningkatan pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan section caesarea 47,22%,
tahun 2001 sebesar 45, 19 %, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar
46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar 51,59%, dan tahun 2006
sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang signifikan. Survei
Nasional pada tahun 2009, 921.000 persalinan dengan secti dari 4.039.000
persalinan atau sekitar 22,8% dari seluru persalinan.
D. Cara Mendapatkan Teknologi
yang Tepat
1.
Memilih Penolong Persalinan
Kemana kita pergi dalam keadaan hamil dan
akan melahirkan dengan harapan mendapatkan penggunaan teknologi yang tepat
untuk ibu, bayi, dan keluarga. Langkah pertama adalah datanglah ke pelayanan
kesehatan professional selama kehamilan dan kelahiran. Kuncinya adalah untuk
memilih penolong persalinan yaitu bidan, dokter keluarga, atau dokter
kandungan.
Dokter kandungan di Amerika telah bekerja
keras untuk meyakinkan publik bahwa mereka adalah yang paling aman dalammenolong
semua persalinan, namun bukti ilmiah tidak mendukung mereka. Sebagai contoh,
sebuah studi ilmiah besar yang diterbitkan pada tahun 1998 menemukan bahwa
kelahiran di Amerika Serikat dalam satu tahun lebih dari empat juta kelahiran.
Dibandingkan dengan dokter kehadiran bidan dalam pertolongan persalinan resiko
rendah, penurunan angka kematian bayi baru lahir sebesar 33%, selain itu
kehadiran bidan dalam proses persalinan 31% persalinan dengan bayi berat lahir
rendah berkurang, yang berarti bayi dengan keterbelakangan dan kerusakan otak
berkurang.
Tidak ada satu laporan dalam literatur
ilmiah yang menunjukkan bahwa dokter kandungan lebih aman daripada bidan untuk
risiko rendah dalam kehamilan dan kelahiran normal. Jadi jika kita adalah salah
satu dari lebih dari 75% dari semua wanita dengan kehamilan normal, penolong
persalinan paling aman adalah bukan dokter tapi bidan .
Salah satu alasan bidan umumnya merupakan
pilihan yang lebih baik untuk menolong kelahiran daripada dokter kandungan
karena bidan yang berada di rumah sakit selama persalinan saat dokter kandungan
tidak. Ini adalah sebuah ironi yang luar biasa bahwa dokter kandungan
menegaskan bahwa wanita yang menjadi kliennya harus melahirkan di rumah sakit,
sementara dokter kandungan yang harus menolong kelahirannya tidak di rumah
sakit .
Antara 50%– 80% kelahiran di banyak rumah
sakit Amerika melibatkan satu atau lebih prosedur bedah, bukti lebih lanjut
bahwa dokter kandungan telah merubah kelahiran menjadi acara bedah. Prosedur
tersebut meliputi obat-obatan untuk memulai atau mempercepat persalinan,
episiotomy, forceps, vacuum extractor dan operasi caesar. Pada kenyataannya,
prosedur bedah ini diperlukan hanya20% dari semua kelahiran. Dan karena semua
prosedur bedah membawa risiko , tingginya frekuensi penggunaan prosedur bedah
tidak perlu dalam persalinan oleh dokter dapat meningkatkan moerdibitas dan
mortilitas dalam proses kelahiran daripada proses persalinan yang dilakukan
oleh bidan. Sejumlah besar laporan penelitian mendokumentasikan bahwa bidan
menggunakan intervensi bedah jauh lebih sedikit daripada dokter
Bidan percaya pada tubuh perempuan ,mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan
dipertahankan, menggunakan bantuan berteknologi rendah seperti terampil
menggunakan tangan mereka , dan memahami pentingnya mempertahankan kondisi
normal. Dokter secara umum , tidak percaya pada tubuh perempuan, tetapi percaya
pada obat-obatan dan mesin, menggunakan bantuan teknologi tinggi , dan fokus menemukan
kelainan. Ingat hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan
penyakit.
2.
Memilih Tempat yang Tepat untuk Melahirkan
Pastikan untuk menyelidiki di rumah sakit
manapun sebagai pertimbangan untuk kelahiran. Apakah memiliki kebebasan untuk
memiliki jenis kelahiran yang inginkan? Ingat , kebebasan berarti mengendalikan
segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. Tidak diberi persetujuan bukanlah
suatu kebebasan. Dapatkah Anda mengundang siapa pun yang Anda ingin hadir saat
persalinan? Beberapa rumah sakit akan membatasi siapa yang bisa Anda bawa.
Sementara mereka bisa tanpa persetujuan terlebih dahulu menghadirkan sekelompok
dokter pelatihan dalam proses persalinan. Banyak rumah sakit yang bersaing
untuk pasien dan akan menyediakan fasilitas
" kamar bersalin " yang indah.Yang penting adalah bukan kursi yang
emput dan tirai cantik tapi apakah kita mendapat pelayanan dengan control yang
maksimal.
Selalu waspada bahwa rumah sakit berada di
bawah kendali mutlak dokter dan peraturan yang mementingkan kenyamanan staf ,
bukan pasien. Rumah sakit dirancang untuk merawat orang sakit , dan karena
seorang wanita dalam proses persalinan tidak sakit , banyak pelayanan di rumah
sakit tidak sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu contoh sederhana : sebagian
besar kelahiran mengambil dari 10 sampai 20 jam , di mana ada satu atau lebih
pergantian staf , yang berada di delapan jam shift . Sementara data menunjukkan
pentingnya luar biasa dari seorang wanita memiliki bantuan terus-menerus dari
seseorang yang dia tahu selama persalinan nya , selama kelahiran rumah sakit
Anda, Anda cenderung harus menghadapi satu atau lebih perubahan staf dan banyak
orang asing yang datang ke dalam kamar Anda .
Tanyakan rumah sakit jika wanita hanya
dibiarkan untuk tidur terlentang , tanyakan tingkat tidakan episiotomi , forsep
dan bedah sesar di rumah sakit. Perencanaan jenis dan tempat persalinan harus
direncanakan terlebih dahulu. Dalam hal ini Anda mungkin harus agresif untuk
mendapatkan apa yang Anda inginkan . Jangan takut untuk menuntut apa yang harus
benar-benar menjadi hak Anda sebagai sebuah keluarga dan seorang wanita yang
sedang dalam proses persalinan.
3.
Mendapatkan Informasi tentang Teknologi
Ketika mempertimbangkan apakah teknologi
tertentu cocok untuk Anda , penting bahwa Anda memahami perbedaan antara fakta
dan pertimbangan nilai. Kemungkinan menggunakan teknologi akan berefek baik dan
kemungkinan bersfek buruk dan menimbulkan resikoadalah fakta yang dapat diukur
secara ilmiah. Tapi manfaat dan keamanan adalah pertimbangan nilai tentang
penerimaan peluang tersebut. Untuk menjadi tepat , baik manfaat dan keamanan
teknologi harus dinilai oleh orang-orang pada siapa ia digunakan. Para ilmuwan
dapat mengukur efektivitas dan risiko, tenaga kesehatan dapat menginformasikan kepada
wanita tentang efektivitas dan resiko dari teknologi, namun yang memutuskan
adalah pasien.
Setiap kali seseorang menyarankan
menggunakan teknologi pada Anda , Anda harus meninggalkan kebutuhan bisnis yang
terlewat dalam mencari tahu apa yang kemungkinan Anda untuk menjadi lebih baik
atau lebih buruk . Ini adalah tugas dari setiap dokter , bidan atau perawat
untuk memberikan informasi penuh pada dua kesempatan tersebut . Namun, Anda
harus menerima tanggung jawab untuk mendapatkan informasi penuh karena Anda
tidak dapat selalu mengandalkan penyedia layanan bersalin Anda menjadi
sukarelawan informasi tersebut . Jika tidak datang dan lengkap , Anda harus
menuntut itu . Setiap upaya harus dilakukan untuk mendapatkan penuh , informasi
yang jujur . Karena keinginan Anda dan keinginan dokter mungkin sering
berbenturan , kadang-kadang sulit untuk mendapatkan informasi yang tidak bias .
Terlalu sering , dokter memberikan hanya bagian dari informasi yang ia berpikir
akan membuat Anda seorang pasien lebih sesuai yang akan setuju dengan apa pun
dokter ingin da , oleh karena itu, menyarankan. Salah satu cara untuk
mendapatkan informasi yang tidak bias adalah untuk bersikeras melihat data
ilmiah di balik setiap informasi yang diberikan Anda ." Tunjukkan
data" adalah strategi yang kuat untuk memunculkan informasi yang lebih
baik . Cara lain yang penting untuk mendapatkan informasi lebih berisi adalah
untuk menuntut pendapat kedua , yang dapat , satu harapan , menyediakan sumber
kedua informasi .
Untuk mencari tahu apakah teknologi tertentu
mungkin akan membantu Anda disediakan oleh enam tabel di akhir sebuah buku oleh
Enkin et al berjudul Petunjuk dalam Perawatan Efektif dalam Kehamilan dan
Persalinan . Semua intervensi yang paling umum digunakan selama kehamilan dan
kelahiran diklasifikasikan sebagai berikut tergantung pada pemeriksaan yang
seksama terhadap bukti ilmiah untuk setiap intervensi : 1) menguntungkan, 2)
mungkin bermanfaat, 3) trade- off antara efek menguntungkan dan merugikan , 4)
diketahui efektivitas, 5) tidak mungkin menguntungkan, 6) tidak efektif atau
berbahaya . Pandangan sekilas pada tabel terakhir ini cukup informatif . Anda
mungkin ingin memeriksa berapa banyak dari intervensi efektif atau berbahaya
masih digunakan di setiap rumah sakit yang sedang Anda pertimbangkan .
4.
Informasi tentang Teknologi Selama Kehamilan
Kisah USG dimulai pada bulan Juli 1955 ketika seorang
dokter kandungan di Skotlandia, Ian Donald, meminjam mesin ultrasound industri
yang digunakan untuk mendeteksi kelemahan dalam logam dan mencobanya pada
beberapa tumor, yang telah dihapus sebelumnya, menggunakan bistik sebagai
kontrol. Ia menemukan bahwa tumor yang berbeda menghasilkan gema yang berbeda.
Segera Donald menggunakan ultrasound tidak hanya untuk tumor abdomen pada wanita
tetapi juga pada wanita hamil. Artikel muncul di jurnal medis, dan
penggunaannya cepat menyebar ke seluruh dunia .
Pertanyaan yang diajukan oleh sebuah penelitian Amerika
Serikat, ini menemukan sonogram bahwa dokter secara rutin melakukan pada wanita
hamil yang sehat tidak ada bedanya bagi kesehatan bayi mereka. Setelah
teknologi telah menyebar luas dalam praktek klinis, langkah berikutnya adalah
bagi para pembuat kebijakan kesehatan untuk menerimanya sebagai perawatan
standar dibiayai oleh sektor kesehatan resmi. Dalam menilai efektivitas USG
pada kehamilan, adalah penting untuk membuat perbedaan antara penggunaan
selektif untuk indikasi tertentu danpenggunaan rutin sebagai prosedur
penyaringan. Pada dasarnya, USG telah terbukti berharga dalam beberapa situasi
tertentu di mana diagnosis masih belum jelas setelah riwayat klinis sudah
dipastikan dan pemeriksaan fisik telah dilakukan. Namun, mempertimbangkan
apakah manfaat lebih besar daripada biaya menggunakan USG secara rutin,
penelitian medis sistematis belum mendukung penggunaan rutin. Salah satu
pembenaran yang paling umum diberikan hari ini untuk pemindaian ultrasound
rutin untuk mendeteksi hambatan pertumbuhan dalam kandungan ( IUGR ).
Banyak dokter bersikeras bahwa USG adalah metode terbaik
untuk identifikasi kondisi ini. Pada tahun 1986, tinjauan profesional 83
artikel ilmiah pada USG menunjukkan bahwa untuk deteksi retardasi pertumbuhan
intrauterine, USG harus dilakukan hanya pada populasi berisiko tinggi. Dengan
kata lain, tangan seorang bidan yang berpengalaman atau dokter merasa perut
wanita hamil seakurat mesin ultrasound untuk mendeteksi IUGR. Kesimpulan yang
sama dicapai oleh sebuah studi di Swedia membandingkan pengukuran berulang dari
ukuran rahim oleh seorang bidan dengan mengulangi pengukuran ultrasonik ukuran
kepala janin dalam 581 kehamilan. Laporan ini menyimpulkan : "Pengukuran
ukuran rahim lebih efektif daripada pengukuran ultrasonik untuk diagnosis
antenatal retardasi pertumbuhan intrauterin. Jika dokter terus mencoba untuk
mendeteksi IUGR dengan USG , hasilnya akan false positif yang tinggi . Studi
menunjukkan bahwa bahkan di bawah kondisi ideal, seperti tidak ada di kebanyakan
rangkaian, ada kemungkinan bahwa lebih dari setengah dari waktu tes skrining
IUGR positif menggunakan ultrasound dikembalikan, tes ini palsu, dan kehamilan
sebenarnya normal. Implikasi dari hal ini adalah besar untuk memproduksi
kecemasan pada wanita dan kemungkinan intervensi yang tidak perlu lebih lanjut.
Ada masalah lain dalam skrining untuk IUGR. Salah satu prinsip dasar dari
skrining adalah untuk layar hanya untuk kondisi yang Anda dapat melakukan
sesuatu. Saat ini, tidak ada pengobatan untuk IUGR, tidak ada cara untuk
memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan yang terlalu lambat janin dan
mengembalikannya ke normal. Jadi sulit untuk melihat bagaimana screening untuk
IUGR bisa diharapkan untuk meningkatkan hasil kehamilan. Kami menyimpulkan bahwa, dengan IUGR, kita hanya bisa mencegah sejumlah kecil menggunakan
intervensi sosial ( gizi dan program penyalahgunaan zat ), sangat akurat dalam
mendiagnosa itu, dan tidak ada pengobatan untuk itu. Jika ini adalah keadaan
saat ini, tidak ada pembenaran bagi dokter menggunakan USG rutin selama
kehamilan untuk pengelolaan IUGR . Penggunaannya harus dibatasi pada penelitian
tentang IUGR .
Penggunaan USG dalam perawatan kehamilan
adalah bisnis besar ,dan dalam bisnis besar pemasaran adalah yang paling
penting . Sebagai hasil dari puluhan tahun pemasaran yang antusias, perempuan
percaya bahwa mereka dapat menjamin kesejahteraan bayi mereka dengan melakukan
USG awal dan deteksi dini masalah yang bermanfaat untuk bayi tersebut . Itu
tidak selalu begitu , dan ada sejumlah studi yang menunjukkan bahwa deteksi
dini dapat berbahaya.Sungguh ironis bahwa wanita yang pernah mengalami
keguguran sebelumnya sering memiliki pemeriksaan USG tambahan untuk "
meyakinkan " mereka bahwa bayi mereka berkembang dengan baik . Beberapa
diberitahu tentang risiko keguguran atau persalinan prematur atau kelahiran.
Dokter kandungan di Michigan ( Lorenz et al . , 1990) meneliti lima puluh tujuh
perempuan yang berisiko melahirkan prematur. Setengah diberi pemeriksaan USG
mingguan ; sisanya memiliki pemeriksaan panggul. Persalinan prematur adalah
lebih dari dua kali lipat dalam kelompok yang diberikan USG (52%) dibandingkan
dengan 25% yang tidak dilakukan USG. Meskipun jumlahnya kecil perbedaan itu
tidak mungkin muncul secara kebetulan.
Sangat mungkin bahwa USG rutin akan
diusulkan pada awal kehamilan . Ini menyajikan kesempatan yang sempurna untuk
mengajukan beberapa pertanyaan " Bagaimanaresikonya? Apakah USG tersebut
aman dilakukan secararutin?".Beberapa penelitian telah menunjukkan
kemungkinan bahwa USG dapat menyebabkan pertumbuhan melambat janin saat masih di
dalam rahim. Penelitian lain telah menunjukkan kemungkinan bahwa beberapa anak
yang telah dipindai saat masih dalam rahim kemungkinan memiliki defisit
neurologis ringan. Kita perlu studi yang lebih dari kedua kemungkinan ini. Tapi
dari sudut pandang ilmiah, adalah mustahil untuk mengatakan hari ini bahwa pemeriksaan
USG selama kehamilan benar-benar aman .Pertanyaan berikutnya ketika USG
disarankan harus, "Apakah ada kesempatan yang lebih baik bagi janin
bertahan selama kehamilan dan kelahiran jika scan ultrasound dilakukan? Sebuah
studi besar di Amerika Serikat lebih dari 15.000 wanita hamil yanng menunjukkan
tidak ada perbaikan dalam angka kematian bayi jika USG secara rutin digunakan
selama kehamilan .
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam upaya untuk
merangsang pemerintah untuk mengembangkan kebijakan tentang masalah ini, yang
diterbitkan pernyataan berikut : "Organisasi Kesehatan Dunia menekankan
bahwa teknologi kesehatan harus dievaluasi secara menyeluruh sebelum digunakan
secara luas. Skrining USG selama kehamilan sekarang digunakan secara luas tanpa
evaluasi yang cukup. Penelitian telah menunjukkan efektivitas untuk komplikasi
kehamilan tertentu, tetapi materi yang dipublikasikan tidak membenarkan. Penggunaan rutin USG pada wanita hamil ada juga informasi yang cukup
berkaitan dengan keamanan penggunaan USG selama kehamilan ada belum ada yang
komprehensif, penilaian multidisipliner dari penggunaan USG selama kehamilan ,
termasuk : efektivitas klinis, efek psikososial, pertimbangan etis, implikasi
hukum, biaya manfaat, dan keamanan. "WHO sangat mendukung prinsip pilihan
informasi berkaitan dengan penggunaan Teknologi penyedia layanan kesehatan
memiliki tanggung jawab moral : sepenuhnya untuk menginformasikan kepada
masyarakat tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui tentang ultrasound
scanning selama kehamilan, dan sepenuhnya untuk menginformasikan setiap wanita
sebelumnya. untuk pemeriksaan USG untuk indikasi klinis untuk USG, manfaatnya
diharapkan, risiko potensial, dan alternatif yang tersedia, jika ada ."
5.
Informasi tentang Teknologi Selama Proses Kelahiran
a. Section Caesaria
Karena situasi mungkin timbul selama
kelahiran di mana batasan waktu membatasi kesempatan untuk mendapatkan
informasi lengkap tentang teknologi atau prosedur yang diusulkan untuk
digunakan, adalah bijaksana untuk melihat jauh sebelum tanggal
persalinanmencari informasi tentang teknologi tertentu yang sering digunakan
selama proses kelahiran. 20% atau lebih dari wanita di Amerika melahirkan
dengan proses operasi Caesar. Anda memerlukan informasi mengenai teknologi ini
sebelum proses melahirkan. Beberapa dokter kandungan yang begitu terpesona solusi
teknis ini,mereka akan mempromosikan kelahiran dengan operasi Caesar lebih baik
dari persalinan pervaginam, tanpa ada indikasi. Dengan alasan mempertahankan
kondisi vagina sehingga tidak ada perubahan dalam hubungan seksual/vagina tetap
ketat.
" Seberapa aman operasi caesar? "Kita
berbicara tentang pembedahan perut besar yang membawa risiko besar. Dimulai
dengan risiko terhadap wanita, dia memiliki empat sampai delapan kali
kesempatan lebih besar untuk meninggal akibat operasi caesar daripada
melahirkan pervaginam. Bahkan jika rutin dijadwalkan melakukan operasi sesar
tanpa komplikasi medis sebagai alasan, membawa dua kali risiko lebih besar
bahwa wanita akan meninggal akibat operasi
Bahkan jika wanita itu tidak mati, dia berada pada risiko berbagai
komplikasi serius dari operasi, seperti pemotongan kandung kemihnya atau organ
internal lainnya secara tidak sengakja dan kesempatan 20% dia akan mendapatkan
infeksi sebagai akibat dari operasi.
Melakukan proses persalinan dengan operasi
sesar juga mempengaruhi kemungkinan reproduksi masa depan wanita, karena melakukani
operasi caesar berarti dia memiliki kesempatan untuk tidak hamil lagi. Dan jika
dia hamil lagi , dia berada pada risiko yang lebih tinggi yang kehamilannya
akan terjadi di luar rahimnya, suatu kondisi yang tidak akan pernah
menghasilkan bayi hidup dan mengancam untuk wanita kehidupan. Jika pada
kehamilan berikutnya dia berhasil mempertahankan kehamilan dan persalinan , dia
juga lebih berisiko dua komplikasi serius selama kelahiran, yang keduanya dapat
mengancam hidupnya sendiri dan kehidupan bayi : seperti plasenta previa dan
solusio plasenta. .
Pada beberapa penelitian terlihat bahwa sebenarnya angka kesakitan dan
kematian ibu pada tindakan operasi caesar lebih tinggi dibandingkan dengan
persalinan per vaginam. Ini berdasar definisi kematian maternal/kematian ibu:
kematian seorang ibu selama kehamilan dan atau dalam 42 hari setelah persalinan
yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh kehamilannya.Angka kesakitan
ibu/morbiditas adalah jumlah ibu yang menderita gangguan fungsi yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kehamilannya atau
persalinannya. Hal ini dapat dilihat pada data yang diambil dari beberapa
penulis mengenai risiko mortalitas dan letalitas pada persalinan dengan operasi
caesar dan persalinan per vaginam.
MenurutBensons dan Pernolls (2009), angka kematian pada operasi caesar
adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan risiko 25 kali
lebih besar dibanding persalinan per vaginam. Malahan untuk kasus karena
infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan per
vaginam. Komplikasi tindakan anestesi sekitar 10 persen dari seluruh angka
kematian ibu. Komplikasi lain yang dapat terjadi saat tindakan operasi caesar
dengan frekuensi di atas 11 persen antara lain: cedera kandung kemih, cedera
pada rahim, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus dan dapat pula cedera
pada bayi.
Tindakan
sectio caesar ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Keuntungannya
antara lain adalah proses melahirkan memakan waktu yang lebih singkat, rasa
sakit minimal, dan tidak mengganggu atau melukai jalan lahir. Sedangkan
kerugian tindakan ini dapat menimpa baik ibu maupun bayi yang dikandungnya.
Kerugian yang dapat menimpa ibu antara lain :
1)
Risiko kematian empat kali
lebih besar dibanding persalinan normal.
2)
Darah yang dikeluarkan dua kali
lipat dibanding persalinan normal.
3)
Rasa nyeri dan penyembuhan luka
pascaoperasi lebih lama dibandingkan persalinan normal.
4)
Jahitan bekas operasi berisiko
terkena infeksi sebab jahitan itu berlapis-lapis dan proses keringnya bisa
tidak merata.
5)
Perlekatan organ bagian dalam
karena noda darah tak bersih.
6)
Kehamilan dibatasi dua tahun
setelah operasi.
7)
Harus dicaesar lagi saat
melahirkan kedua dan seterusnya.
8)
Pembuluh darah dan kandung
kemih bisa tersayat pisau bedah.
9)
Air ketuban masuk pembuluh
darah yang bisa mengakibatkan kematian mendadak saat mencapai paru-paru dan
jantung.
Sedangkan kerugian yang dapat menimpa bayi antara lain :
1)
Risiko kematian 2-3 kali lebih
besar dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui proses persalinan biasa.
2)
Cenderung mengalami sesak napas
karena karena cairan dalam paru-parunya tidak keluar. Pada bayi yang lahir
normal, cairan itu keluar saat terjadi tekanan.
3)
Sering mengantuk karena obat
penangkal nyeri yang diberikan kepada sang ibu juga mengenai bayi.
Melihat risiko-risiko diatas, tentu akan lebih bijaksana bagi
seorang ibu untuk tidak memilih melakukan tindakan operasi bila dapat
melahirkan secara alamiah, hanya karena khawatir akan sakit saat proses
melahirkan. Perlu diingat bahwa tindakan sectio caesar harus menjadi pilihan
terakhir dalam memutuskan proses melahirkan yang akan dilakukan. Pemeriksaan
dini dan teratur dalam masa kehamilan akan sangat membantu dalam mempersiapkan
proses melahirkan yang aman dan nyaman bagi sang ibu.
b. EpiduralAnasthesi
Telah terjadi epidemi yang tidak perlu bahwa
proses kelahiran dengan operasi caesar merupakan solusi cepat untuk bedah
kelahiran.Anastesi epidural adalah anastesi yang banyak digunakan umtuk operasi
besar ini. Namun ahli anastesi mengembangkan penggunaan anastesi epidural untuk
penghilang rasa sakit pada proses persalinan normal. Apakan penggunaan blok
epidural ini aman?Epidurals
dan spinals menawarkan bentuk yang paling efektif dari penghilang rasa sakit
yang tersedia dalam pertolongan persalinan, dan wanita yang telah menggunakan
analgesia untuk mengurangi rasa nyeri mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi
terhadap metode ini, Namun, kepuasan tidak mengalami nyeri ini tidak tidak sama
dengan kepuasan keseluruhan keseluruhan persalinan, selain itu ternyata
epidural juga dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi. Secara signifikan
penggunaan epidural mengganggu beberapa hormon utama persalinan, yang dapat
mempunyai dampak negatif pada proses kelahiran. WHO mengatakan bahwa
analgesia epidural adalah salah satu contoh yang paling mencolok dari
medikalisasi persalinan normal. yang, mengubah acara fisiologis menjadi
prosedur medis. Epidural membuat produksi oksitosin alami dalam tubuh menurun
bahkan hilang. Anestesi epidural juga melenyapkan ekskresi puncak oksitosin
yang harusnya terjadi saat bayi dilahirkan.
Penelitian oleh Lieberman (1997 )
mengungkapkan bahwa demam intrapartum lebih besar dari 100.4 ° F terjadi pada
14,5 persen wanita menerima epidural . Jika buruh berlangsung lebih lama dari
18 jam tingkat meningkat menjadi 36 persen . Tidak seorang dokter anak tunggal
telah menyatakan keprihatinan tentang risiko ini. 23% , atau hampir satu dari
empat wanita yang diberikan suntikan epidural akan mengembangkan komplikasi .
Salah satu komplikasi yang tidak diinginkan adalah kematian. Tingkat kematian
pada penggunaan suntikan epidural untuk menghilangkan nyeri pada persalinan
normal tiga kali lebih tinggi daripada yang tidak mengunakan suntikan epidural.
Satu dari setiap 500 hasil penggunaan epidural mengalami masalah neurologis
sementara, seperti kelumpuhan pada wanita ; dan satu dari setiap setengah juta
penggunaan epidural , kerusakan saraf
ini adalah permanen .
15%-20% dari semua wanita diberikan blok
epidural mengalami demam yang menghasilkan kebutuhan yang tidak diinginkan dan
pengobatan antibiotik untuk bayi .15%-35% dari semua wanita diberikan blok
epidural tidak bisa buang air kecil dan harus dipasang kateter ke dalam kandung
kemih mereka. 30%-40% dari semua wanita diberikan blok epidural memiliki sakit
punggung yang parah selama berjam-jam atau hari setelah lahir , dan 20% masih
memiliki sakit punggung yang parah satu tahun kemudian. Nyeri persalinan
merupakan komponen penting dari mekanisme normal tubuh untuk kemajuan
persalinan dan karena blok epidural menghilangkan rasa sakit yang diperlukan
ini , epidural juga menghilangkan mekanisme normal untuk kemajuan persalinan. Dalam
proses persalinan normal tidak mungkin lagi dengan blok epidural, ada empat
kali lebih besar menggunakan forceps atau ekstraksi vakum dan setidaknya dua
kali lebih banyak operasi caesar setelah blok epidural. Intervensi bedah ini ,
tentu saja membawa risiko mereka sendiri baik untuk ibu dan bayi. Jadi wanita
memilih blok epidural untuk menghilangkan nyeri persalinan akan mengalami
komplikasi, jika operasi caesar dilakukan, lebih sakit selama beberapa hari setelah
melahirkan, serta peningkatan risiko untuk kedua dirinya dan bayinya .
8% - 12% penggunaan blok epidural mengakibatkan
hipoksia janin berat dan kemungkinan kerusakan otak ringan sampai berat. Epidural
blok membawa risiko lain yang ditemukan dalam banyak intervensi dan teknologi
yang digunakan selama kelahiran : "Efek cascade" yang berarti bahwa
penggunaan satu intervensi mengarah pada penggunaan intervensi lain, dan
sebaliknya. Misalnya, seorang wanita diberi obat untuk memulai persalinan untuk
mempercepat proses persalinan, ini menyebabkan kontraksi lebih menyakitkan. Hal
ini pada gilirannya menyebabkan tawaran nyeri, biasanya dengan blok epidural,
yang seperti telah kita lihat, menyebabkan peningkatan penggunaan forsep atau
ekstraksi vakum, yang mengarah ke episiotomi atau operasi Caesar.
Inilah salah satu alasan penting mengapa penanganan
persalinan secara fisiologis dan normal dengan persalinan pervaginam penting, dengan
intervensi resiko yang lebih sedikit dan lebih amantidak benar bahwa bahwa obat
yang diberikan untuk menghilangkan nyeri tanpa ada resiko. Padahal sebenarnya,
ada banyak cara non - farmakologis untuk menghilangkan rasa sakit . Sebagai
contoh, penelitian ilmiah telah membuktikan sejumlah teknik efektif dalam
mengurangi rasa sakit persalinan normal, termasuk : kehadiran terus menerus penolong
persalinan selama persalinan, kehadiran suami atau keluarga yang dicintai, duduk
di bak air hangat atau berdiri, kebebasan untuk bergerak dan memilih posisi
apapun, pijat, akupunktur, reflexology .
Tak satu pun dari teknik ini melibatkan risiko untuk wanita atau bayinya , dan
mereka sering dipromosikan oleh bidan, tapi jarang dipromosikan oleh dokter.
Teknologi berbahaya lainnya selain dari yang
telah disebutkan sering digunakan selama kelahiran , seperti penggunaan
obat-obatan untuk memulai atau mempercepat persalinan , forceps atau ekstraksi
vakum , dan pemotongan alat kelamin ( episiotomi ).
6.
Mengapa Gunakan Teknologi tidak perlu ?
Untuk memahami mengapa begitu banyak
teknologi yang tidak perlu digunakan selama kehamilan dan kelahiran , perlu
untuk memahami bagaimana teknologi ini digunakan. Pertama-tama kita harus
bertanya , Apakah penggunaan teknologi baru didahului dengan evaluasi ilmiah,
kemudian diikuti oleh persetujuan resmi untuk digunakan dan persyaratan untuk
pendidikan dokter dalam penggunaannya? Sayangnya , kebenaran terletak pada arah
lain. Sebuah contoh dari teknologi lahir baru sekarang cepat menyebar di
Amerika Serikat akan menggambarkan realitas .
Beberapa tahun yang lalu obat generik dengan
nama misoprostol ( Cytotec disebut oleh perusahaan obat yang memproduksi itu )
telah disetujui oleh Food and Drug Administration ( FDA ) sebagai obat resep
yang digunakan untuk penyakit tertentu perut. Hal ini diketahui bahwa salah
satu efek sampingnya adalah kram parah atau kontraksi rahim, dan untuk alasan
ini label mengatakan itu tidak boleh digunakan pada wanita hamil. Obstetricians,
mengemukakan bahwa jika diberikan pervaginam, Cytotec, karena efek samping dari
kram rahim kekerasan , dapat menginduksi ( memulai ) atau mempercepat
persalinan .
Jadi tanpa pengujian sebelumnya Cytotec
untuk induksi persalinan, dokter kandungan mulai menggunakannya pada wanita
melahirkan. Dokter di Internet mulai untuk menggambarkan pengalaman mereka
dengan cara baru menginduksi persalinan . Seorang dokter menulis, "Saya
harus mengatakan saya telah mendengar beberapa hal besar mengenai Cytotec
sendiri. Hanya hati-hati, ternyata dapat melunakkan leher rahim." Beberapa
penelitian telah muncul dalam jurnal kebidanan , tetapi semua studi terlalu
kecil untuk memberikan bukti ilmiah yang memadai tentang penggunaan obat ini .
Studi ini memang menunjukkan beberapa risiko, seperti kecenderungan untuk
jantung janin mengalami takikardi, serta tanda-tanda lain gawat janin , dan robekan
rahim dalam beberapa wanita. Sebuah tinjauan bukti ilmiah oleh badan ilmiah
sangat bergengsi mengatakan bahwa karena kurangnya evaluasi ilmiah yang cukup
dan laporan efek samping yang serius , penggunaan Cytotec untuk induksi persalinan
" tidak dapat direkomendasikan untuk penggunaan rutin pada tahap ini .
"
Fakta bahwa Cytotec tidak disetujui oleh FDA
untuk induksi persalinan , tidak disetujui untuk digunakan ini oleh produsen
obat ( yang masih menyatakan pada label bahwa tidak untuk diberikan kepada ibu
hamil ) , tidak didukung baik oleh Amerika college of Obstetricians dan
Gynecologists atau organisasi kebidanan , dan tidak disetujui oleh para ilmuwan
untuk penggunaan rutin telah tidak memiliki efek yang jelas pada antusiasme yang
dokter mulai menggunakannya. Dan tidak ada yang menghentikan dokter dari
menggunakan Cytotec untuk ini " off label ", karena walaupun FDA
harus menyetujui obat sebelum ia pergi di pasar , setelah berada di pasar untuk
tujuan tertentu , dokter pun dapat menggunakannya dalam setiap dosis untuk
tujuan apapun pada setiap pasien .
Setelah satu dokter kandungan di South
Dakota bangga mengatakan kepada saya sambil makan siang bahwa ia adalah dokter
pertama di masyarakat untuk menggunakan Cytotec untuk induksi persalinan dan
sekarang mendesak dokter lain untuk menggunakannya , ia membenarkan dirinya :
"Kami akan menunggu selamanya untuk birokrat di FDA di Washington , DC ,
untuk menyetujui obat , jadi kami harus mencoba mereka diri kita sendiri jika
kita ingin kemajuan . " Ketika ditanya , ia mengaku ia tidak memberitahu
perempuan untuk siapa ia memberikan Cytotec bahwa obat ini tidak disetujui
untuk tujuan ini , juga tidak meminta informed consent . Dia mencemooh saran
saya bahwa ia bereksperimen pada wanita tanpa sepengetahuan mereka , apalagi
persetujuan mereka . Departemen Kesehatan Negara Oregon mengatakan kepada saya
catatan mereka menunjukkan Cytotec menjadi cara paling umum menginduksi
persalinan di negara itu , dan digunakan pada ribuan wanita bersalin.Penggunaan
Cytotec perempuan melahirkan telah menyebar seperti api untuk alasan yang
sangat sederhana.
Ultrasound scanning selama kehamilan dan
pemantauan janin elektronik selama persalinan adalah contoh lebih lanjut dari
pengenalan yang tidak terkendali dan penyebaran teknologi yang belum teruji.
Ada kesenjangan yang besar antara apa yang kita ketahui untuk menjadi yang
terbaik praktek perawatan bersalin ilmiah dan apa yang sebenarnya dilakukan.
Akibatnya, tidak ada perlindungan konsumen kecuali litigas . Dokter menyalahkan
pengacara dan wanita untuk fakta bahwa lebih dari 70 persen dari dokter
kandungan Amerika telah digugat satu atau beberapa kali, tapi litigasi adalah
satu-satunya cara seorang wanita dan keluarganya dapat melindungi diri terhadap
malpraktek .Banyak motivasi di balik penggunaan teknologi dengan alasan non
medis oleh dokter. Beberapa contoh , semua didukung oleh studi ilmiah, akan
menggambarkan fakta ini. Studi akte kelahiran menunjukkan bahwa kelahiran lebih
umum Senin sampai Jumat , 09:00-5:00 Satu-satunya penjelasan yang dapat
diberikan adalah bahwa dokter dan rumah sakit menggunakan induksi persalinan untuk
kenyamanan mereka sendiri. Lebih mengejutkan adalah data yang menunjukkan
operasi caesar darurat terjadi paling sering pada hari kerja pada siang hari.
situasi darurat yang membutuhkan pembedahan darurat dipengaruhi oleh kenyamanan
staf.
E. Peran Bidan dalam Dunia
Kesehatan
Dalam menjalankan
perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan, diantara keyakinan yang dianut, terdapat satu hal yang paling penting,
yaitu keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus
dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan
teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan
perempuan dan janin/bayinya.
Di negara-negara
industri maju lainnya dimana bidan jauh melebihi jumlah dokter kandungan,
pendekatan kebidanan membawa baik sebagai penyeimbang penting untuk pendekatan
teknologi tinggi dari dokter kandungan dan rem teknologi yang tidak perlu .
Sebagai contoh, sementara Amerika Serikat memiliki 35.000 dokter kandungan dan
sekitar 5.000 bidan, Inggris memiliki 32.000 bidan dan kurang dari 1.000 dokter
kandungan, dan di Indonesia pada tahun 2013 memiliki 141.148 anggota bidan dan
2.350 dokter kandungan. Para bidan mempromosikan penggunaan yang jauh lebih
besar dari kurang invasif, kurang berisiko, dan pendekatan berteknologi rendah.
Bidan percaya pada
tubuh perempuan, mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis
harus dihargai, didukung dan dipertahankan, menggunakan bantuan berteknologi
rendah seperti terampil menggunakan tangan mereka, dan memahami pentingnya
mempertahankan kondisi normal. Dokter secara umum, tidak percaya pada tubuh
perempuan, tetapi percaya pada obat-obatan dan mesin, menggunakan bantuan
teknologi tinggi, dan focus menemukan kelainan. Ingat hamil dan bersalin
merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit. Bidan diharapkan dalam
memberikan pelayanan kebidanan :
- Selektif dalam
memilih teknologi dalam pelayanan kebidanan
- Bidan tidak
gampang terpancing untuk menggunakan teknologi
- Memberikan pain
relief non farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
E. Declercq et
al., Listening to Mothers: Report of the
First U.S. National Survey of Women’s Childbearing Experiences (New York:
Maternity Center Association, October 2002)
E.
D. Hodnett, 2002. “Pain and Women’s
Satisfaction with the Experience of Childbirth: A Systematic Review,” Am J
Obstet Gynecol 186, Supplement 5: Nature.
G. R. Hamilton
and T. F. Baskett, 2000. “In the Arms of
Morpheus: The Development of Morphine for Postoperative Pain Relief,” Can J
Anaesth 47, no. 4
Salfariani, Siti Saidah, 2012. “Faktor Pemilihan Persalinan Sectio Caesarea
Tanpa Indikasi Medis di RSU Bunda Thamrin Medan”, dalam Jurnal USU, Medan:
Fak. Keperawatan Univ. Sumatera Utara.